Langsung ke konten utama

Eksekusi Rumah Dinas Polri Ricuh

Eksekusi Rumah Dinas Polri Ricuh
Sumber: beritajakarta.com
Eksekusi rumah dinas di Kompleks Polri RW 10 Kelurahan Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (27/5) berlangsung ricuh. Kericuhan bermula saat ratusan petugas kepolisian akan melakukan eksekusi 6 rumah. Para penghuni bersama sanak saudaranya menghalang-halangi petugas.
"Kami tidak mau pindah, tolong dengarkan kami. Jangan lakukan eksekusi sekarang karena kasusnya masih ditangani pengadilan dan belum selesai," teriak seorang warga.
Namun polisi tidak memperdulikan alasan warga. Sebab lahan tersebut dipastikan milik Mabes Polri. Karenanya kedua pihak saling dorong dan nyaris baku hantam. Jumlah warga yang sedikit membuat mereka terdesak hingga akhirnya polisi berhasil menerobos barikade warga.
Kemudian polisi langsung mengosongkan seluruh isi 6 rumah itu. Polisi bahkan mengamankan dua warga yang dianggap sebagai provokator. Para penghuni rumah yang berada di Jl Cipinang Bunder, Pulogadung itu merupakan anak buah mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso.
Kepala Unit Pelayanan Markas Mabes Polri, Kombes Latif mengatakan, awalnya ada 11 rumah yang akan dieksekusi. Namun lima di antaranya sudah menyerahkan secara sukarela. Namun enam rumah lainnya masih bertahan dengan alasan mereka memiliki girik. "Tidak masalah mereka mengaku memiliki girik. Yang pasti lahan ini milik negara dan tercatat di Mabes Polri," ujar Kombes Latif.
Pihaknya mengaku sudah memberi tenggang waktu sejak 1999. Bahkan Mabes Polri sudah menyiapkan Apartemen di kawasan Jatirangga, Bekasi, Jawa Barat. Apartemen ini memang khusus disediakan bagi purnawirawan Polri. Sayangnya 6 penghuni rumah dinas ini tetap menolak dan memilih bertahan. Padahal lahan akan digunakan untuk pembangunan kantor DVI Mabes Polri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke