Langsung ke konten utama

Warga Koja Minta Tambahan Jembatan Kali Sunter

Warga Kecamatan Koja berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara membangun tambahan jembatan yang melintasi Kali Sunter Koja, Jakarta Utara. Sebab, sejumlah jembatan yang ada saat ini tidak lagi memadai. Alhasil, saat jam padat kerap terjadi antrean dan kemacetan.

Di sepanjang Kali Sunter, mulai dari Plumpang hingga Pasar Sindang terdapat 2 jembatan besar yakni Jembatan Plumpang dan Jembatan Sindang serta satu jembatan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, Jembatan Pasar Uler. Selama ini, pada jam sibuk pagi sekitar pukul 07.00 - 09.00 dan sore pukul 16.00 - 19.00 di tiga jembatan tersebut kerap dipadati kendaraan. 

Sumber: Beritajakarta.com
Amin (37), salah seorang warga RT 05/05, Kelurahan Rawa Badak Utara, mengatakan, akibat padatnya lalu lintas di dua jembatan besar, pemotor yang ingin menuju wilayah Kecamatan Koja kerap melintasi jembatan Pasar Ular. Padahal, jembatan tersebut peruntukannya untuk pejalan kaki.
"Makanya untuk mengurangi kemacetan perlu dibangun tambahan jembatan. Sebab, kalau pagi atau sore di tiga jembatan itu selalu padat," ujarnya, Rabu (27/5).

Camat Koja, Rahmat Effendi Lubis mengakui, selama ini memang warga di wilayah Koja membutuhkan tambahan jembatan yang melintasi Kali Sunter. Sebab, keberadaan sejumlah jembatan di Koja sudah tidak lagi memadai dengan beban lalu lintas yang ada. Alhasil, kemacetan kerap terjadi di Jl Raya Plumpang, Yos Sudarso, Sindang dan Jl Inspeksi Kali Sunter, Koja, akibat antrean kendaraan saat melintasi jembatan.

"Kita sudah usulkan ke pihak Bina Marga. Info terakhir yang kita dapat, Sudin Bina Marga Jakarta Utara akan membangun jembatan baru di tahun ini," ujarnya.

Dikatakan Rahmat, jembatan yang akan dibangun rencananya dapat dilintasi 2 kendaraan roda 4. Kemungkinan lokasinya berada di sekitar RW 013 Rawa Badak Utara. Nantinya jembatan tersebut akan melintasi Kali sunter menghubungkan Jl Sindang Terusan dengan Jl Inspeksi Kali Sunter.
"Info dari pihak Bina Marga sedang diusulkan lelang. Mudah-mudahan bisa terealisasi tahun ini juga," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.