Langsung ke konten utama

Program 10 Juta Sambungan Air Rampung 5 Tahun Lagi

 Jusuf Kalla Optimis Program 10 Juta Sambungan Air Rampung 5 Tahun Ke Depan
Sumber: beritajakarta.com
Program pembangunan 10 juta sambungan air bersih diharapkan rampung dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Pasalnya, saat ini hanya sekitar 30 persen warga di Indonesia yang baru menikmati sambungan air bersih.
"Mari kita program, bikin 10 juta sambungan baru dalam lima tahun. Harus dilaksanakan agar dapat lebih banyak orang menikmati air bersih dengan baik," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya pada acara Water, Sanitation, and Cities Forum dan Exhibition 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (27/5).
Ia mengatakan, ketidakadilan terkait distribusi air bersih selama ini banyak terjadi di sebagian besar kota di Indonesia. Alhasil, warga terpaksa membeli air bersih dengan harga lebih mahal daripada yang dipatok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) karena tidak mendapatkan sambungan air bersih.
"Kalau air minum PDAM taruhlah harganya Rp 6000 hingga Rp 10.000 per meter kubik. Tapi karena tidak ada sambungan, warga terpaksa membeli air bersih per jerigen yang totalnya bisa mencapai Rp 40.000, namun kualitasnya, tidak bersih dan mahal juga. Jadi saya bilang bangsa itu tidak adil apabila berbicara soal air, karena itu tentulah kita akan adilkan bangsa ini karena air milik bersama," ujarnya.
Kalla optimis program pembangunan 10 juta sambungan air bersih dapat terealisasi mengingat biayanya tidak lebih besar dibandingkan dengan proyek pembangunan listrik 35.000 Megawatt.
"PDAM semua utang-utang, dan bunga-bunganya akan kita hapuskan. Tahun lalu kan ada utang yang tidak bayar, hapus lagi bunganya," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke