Langsung ke konten utama

Ahok Terus Promosikan Pedagang di Lenggang Jakarta

Pedagang kaki lima (PKL) di Lenggang Jakarta, IRTI Monas, Jakarta Pusat, ternyata tidak hanya mendapatkan kemudahan tempat berjualan. Tapi, juga mendapatkan fasilitas promosi langsung dari Pemprov DKI Jakarta. Dengan sejumlah fasilitas itu, pedagang diharapkan lebih kreatif dan tidak gampang menyerah hanya karena persoalan sepi pembeli.

Sumber: beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pihaknya telah berupaya mensejahterakan pedagang dengan memberikan berbagai kemudahan untuk mengais rezeki. Salah satunya dengan membantu promosi yang dilakukan secara terus menerus.
"Kalau dia ngeluh, silakan keluar. Kita sudah promosikan terus nih," kata Basuki di Balaikota, Jumat (29/5)
Ia mengungkapkan, permasalahan PKL yang menempati kios di kawasan Lenggang Jakarta Monas mirip seperti di Blok G Tanah Abang. Sepinya pembeli yang datang di kawasan Lenggang Jakarta karena masih ada pedagang lain yang berjualan.
"Kalau di luar masih jualan sembarangan, ya bermasalah. Tapi, kami kan terus tertibkan," ungkap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Basuki mengaku tidak khawatir jika pedagang di kawasan Lenggang Jakarta memutuskan untuk hijrah tempat jualan. Sebab, bila PKL tersebut keluar, masih banyak PKL lain yang bersedia jualan di kawasan Lenggang Jakarta.
"Banyak yang ngantre mau masuk situ. Itulah kita, namanya inkubator," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.