Langsung ke konten utama

Pemprov DKI akan Bongkar Terminal Rawamangun

Setelah melakukan kajian mendalam, Pemprov DKI Jakarta akan membongkar Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, yang dianggap kurang memadai. Nantinya bangunan terminal akan diganti dengan yang baru. Sebab, bangunan yang ada saat ini tidak sesuai dengan desain semula. Namun, pembongkaran bangunan masih menunggu proses lelang terlebih dahulu.
"Itu tidak sesuai dengan ketentuan, misalnya ada mark up. Jadi memang dirobohkan karena fungsi ini yang terhalang kan, karena gedung yang baru ini merugikan," kata Solafide, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (29/5).Kepala Bagian Pelayanan Hukum Biro Hukum DKI Jakarta, Solafide Sihite mengatakan, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mencurigai nilai proyek yang terlalu besar dalam pembangunan terminal tersebut. Diduga ada mark up dalam pembangunan yang menghabiskan anggaran hingga Rp 47 miliar tetapi tidak bisa dimasuki bus-bus besar.
Dia menuturkan, pembongkaran akan dilakukan setelah proses lelang terlebih dahulu. Lelang sendiri akan dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), bukan di Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans).
"Dibongkarnya menunggu lelang. Tapi, harus dilihat nilai ekonomisnya lagi. Kami sih targetnya secepatnya kalau Pak Gubernur secepatnya, itu kan yang melelang bukan Dishub tetapi BPKAD," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga harus menunggu pelimpahan berkas dari Dishubtrans. Serta membuat perbandingan terhadap harga satuan untuk bangunan terminal. "Pak Gubernur juga minta membuat pembanding terhadap harga satuan. Sehingga bisa dibuat penilaian bahwa itu kemahalan berdasarkan feeling," tandasnya.
Sumber: beritajakarta.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.