Langsung ke konten utama

Polres Jaktim Janji Tindak Premanisme Debt Collector

Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur akan memanggil pihak leasing atau kantor pembiayaan terkait adanya laporan dari salah satu konsumen bernama Budi Soleh (46) yang mengaku diancam akan dibunuh oleh debt collector atau penagih utang yang ditugaskan pihak leasing tersebut. 
Sumber: Beritajakarta.com
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Umar Faroq, berjanji akan menindak tegas aksi premanisme yang dilakukan oknum debt collector yang sudah mengancam Budi Soleh, yang merupakan keluarga dari Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Sahroni.
"Sesuai perintah Kapolri, jika ada leasing yang menugaskan debt collector dan meresahkan masyarakat, pasti akan kami tindak tegas," tegas Kombes Pol Umar Faroq, Jumat (29/5).
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur, AKBP Tejo Yuantoro mengaku sudah mengantongi nama leasing yang menugaskan debt collector tersebut. Pihaknya segera memanggil leasing dan melakukan BAP (berita acara pemeriksaan). Jika ditemukan adanya tindak pidana yang merugikan konsumen, maka akan ditindak tegas. Untuk saat ini pihaknya akan menjerat pelaku dengan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.
"Kita akan panggil leasingnya. Kalau hasil pemeriksaan ada unsur pidana yang merugikan konsumen, kita proses lebih lanjut," ujar AKBP Tejo Yuantoro.
Seperti diberitakan sebelumnya, Budi Soleh melaporkan tindakan debt collector yang mengambil paksa mobil yang sedang ia kendarai di Cililitan, Jakarta Timur. Bahkan, Budi diancam akan dibunuh jika tidak bersedia menyerahkan surat-surat dan kunci mobil kepada debt collector terrebut.
Budi mengaku surat kendaraannya digadaikan ke Leasing Citifin untuk keperluan anak kuliah. Ia juga mengakui ada keterlambatan pembayaran iuran bulanan karena ada keperluan lain.
"Kita akui ada keterlambatan pembayaran iuran bulanan karena ada keperluan mendesak. Namun debt collector itu main ambil paksa saja dan mengancam akan membunuh kalau tidak mau menyerahkan mobil. Makanya saya lapor ke polisi," ujar Budi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.