Langsung ke konten utama

Transjakarta Targetkan 15 Juta Penumpang Per Bulan

Transjakarta Targetkan 15 Juta Penumpang Per BulanPT Transportasi Jakarta (Transjakarta) terus berusaha meningkatkan pelayanan. Tujuannya memberikan layanan yang baik kepada para penumpang. Dengan harapan jumlah penumpang bisa terus bertambah.

"Tahun ini kami kejar 15 juta penumpang per bulan. Jadi memang ini semua ada targetnya "




Ditargetkan, ke depan jumlah penumpang bus Transjakarta mencapai 15 juta orang per bulan.
Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Budi Kaliwono mengatakan, pada Agustus lalu jumlah penumpang sudah mencapai 11,68 juta orang. Diharapkan setiap bulannya ada peningkatan jumlah penumpang.
"Tahun ini kami kejar 15 juta penumpang per bulan. Jadi memang ini semua ada targetnya, bulan lalu bisa capai 11,6 juta, itu untuk Agustus kemarin," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/9).
Berbagai cara telah dilakukan untuk bisa meningkatkan jumlah penumpang. Salah satunya menambah bus secara bertahap. Selain itu juga sterilisasi jalur bus Transjakarta bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Trasportasi serta Polda Metro Jaya.
Peningkatan jumlah penumpang ini juga didukung dengan penerapan kebijakan ganjil genap yang mulai dilakukan uji coba pada akhir Juli lalu. Saat ini kebijakan tersebut telah diterapkan dengan denda sanksi tilang.
"Kalau dari kami analisa sterilisasi sukses, Ditlantas terima kasih ganjil genap juga sukses," ujarnya.
Budi menambahkan, selama Agustus rata-rata penumpag setiap harinya mencapai 374 ribu. Jumlah penumpang pada Agustus meningkat sekitar 10 persen dibandingkan dengan Juni lalu. Pada bulan Juni jumlah penumpang mencapai 10,2 juta orang, dengan rata-rata per hari 340 ribu orang.
"Perbandingan tidak bisa dilakukan dengan bulan Juli. Karena pada Juli terpotong dengan libur lebaran," tandasnya.
Selama pelaksanaan ganjil genap, sambung Budi, pihaknya mengoperasikan sebanyak 1.000 unit bus. Sebelumnya jumlah bus yang dioperasikan hanya sebanyak 850 unit saja. Khusus pada koridor yang diterapkan ganjil genap, jumlah bus juga terus ditambah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke