Langsung ke konten utama

Perekaman Data E-KTP Warga Lubang Buaya Tertunda

Puluhan warga yang ingin melakukan perekaman data untuk e-KTP di Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur kecewa. Sebab mesin perekaman di kantor kelurahan tersebut sedang mengalami kerusakan.


" Jaringan sih ada tapi mesinnya lagi error. Ini terjadi di seluruh wilayah DKI"
Pantauan Beritajakarta.com, Selasa (13/9), warga yang akan mengurus perekaman e-kTP harus menunda keinginannya. Sebab petugas kelurahan menjelaskan kalau mesin perekaman e-KTP sedang rusak. Warga disarankan untuk kembali pada Rabu (14/9) besok.
"Maaf mesin perekaman sedang error. Sebaiknya datang besok pagi saja," ujar Aji Triyono, seorang petugas kelurahan memberitahukan pada setiap warga yang datang.
Kasatlak Kependudukan Kelurahan Lubang Buaya Erlita saat dikonfirmasi mengatakan, sejak pagi hari mesin perekaman sedang eror. Tidak hanya di wilayahnya namun kerusakan ini terjadi di seluruh wilayah Ibukota. Ia mendapatkan informasi soal rusaknya mesin perekaman dari pejabat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta.
"Jaringan sih ada tapi mesinnya lagi error. Ini terjadi di seluruh wilayah DKI," kata Erlita.
Ia menduga kerusakan mesin perekaman terjadi pada server yang ada di dinas. Kasus erornya mesin perekaman baru terjadi hari ini.
Jamal (46), warga sekitar mengaku terkejut dengan erornya mesin perekaman. Ia berharap pihak pemerintah segera memperbaikinya. Sehingga warga yang akan melakukan perekaman e-KTP tidak terganggu.
"Saya pikir tadinya hanya di Lubang Buaya, ternyata kata petugasnya error di seluruh DKI. Ya mudah-mudahan cepat diatasi," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke