Langsung ke konten utama

DKI Bentuk Pasukan Ungu Ciptakan Jakarta Ramah Dimensia

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) meresmikan pasukan ungu untuk mewujudkan Ibukota ramah dimensia dan lansia. Peresmian pasukan ungu ini dilakukan bertepatan dengan hari Alzheimer sedunia, tanggal 21 September.


" Pemprov DKI akan terus meningkatkan layanan untuk masyarakat dan perlahan bergerak menjadi kota yang ramah dimensia dan lansia"
Tahap pertama sebanyak 200 pasukan ungu yang telah dilatih. Mereka terdiri dari dokter, perawat, kader dari Dinas Kesehatan, petugas pelayanan pengawasan dan pengendalian sosial (P3S) Dinas Sosial, serta relawan ALZI dari berbagai profesi.
Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Fatahillah mengatakan, diharapkan dengan dibentuknya pasukan ungu ini bisa membantu lansia yang ada di Ibukota.
"Pemprov DKI akan terus meningkatkan layanan untuk masyarakat dan perlahan bergerak menjadi kota yang ramah dimensia dan lansia," kata Fatahillah, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/9).
Pasukan ungu ini adalah orang-orang yang telah mendapatkan pelatihan untuk menjadi garda terdepan. Mereka akan berperan aktif membantu permasalahan berkaitan dengan lansia dan dimensia, mulai dari lansia hilang atau tersesat.
Pada kesempatan ini juga diluncurkan fitur Lansia Hilang dalam aplikasi Qlue. Aplikasi ini dapat diakses melalui smartphone. Fitur ini digunakan untuk mempermudah dan mempercepat penanganan lansia hilang di Jakarta.
"Melalui fitur ini masyarakat dapat berperan aktif dengan melaporkan ketika menemukan lansia yang tersesat," ucapnya.
Executive Director Alzheimer Indonesia, Dian Purnomo mengaku sangat berterimakasih atas dukungan dari Pemprov DKI Jakarta dalam upaya meningkatkan kualitas hidup Orang Dengan Dimensia (ODD). Dukungan ini telah dilakukan sejak tahun 2013 silam.
"DKI telah memutar materi video 10 gejala alzheimer di beberapa titik videotron. Serta Monas yang selalu berwarna ungu sepanjang September," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke