Langsung ke konten utama

Kartu Jakarta One Bisa Membuat Warga Lebih Nyaman

Basuki Ingin Layanan Terkontrol Dengan Satu Kartu
Sumber: beritajakarta.com
Kartu Jakarta One bukan hanya bisa bermanfaat untuk transaksi warga DKI Jakarta. Namun sebagai alat pemantau dan data untuk dasar pembuatan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar warga hidup lebih nyaman serta sejahtera.

"Kami ingin pelayanan semuanya terkontrol dengan satu kartu. Jadi kami bisa tahu orang itu kemana, mau ngapain, service kami bisa lebih baik," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/9).
Langkah ini untuk menuju Jakarta menjadi smartcity. Untuk mewujudkannya diperlukan partisipasi dari masyarakat. "Karena smartcity itu intinya partisipasi masyarakat. Dalam buat aplikasi dan buat laporan. Kalau untuk teknologinya gampang tinggal beli," ucapnya.
Basuki ingin semua transaksi yang ada di Ibukota dilakukan secara non tunai. Bahkan untuk penggunaan APBD DKI cara itu sudah dilakukan mulai tahun ini. "Nanti Jakarta One bisa seperti visa (kartu berbayar non tunai). Inti smartcity membuat hidup ini lebih nyaman, aman, murah," tandasnya.
Jakarta One berguna sebagai kartu multi fungsi. Namun saat ini baru bisa digunakan untuk beberapa transaksi saja, mulai dari pembayaran LRT, ERP, MRT, RSUD, rusun, pajak, retribusi, belanja, e-ticketing, parkir meter, pasar, apotek, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Transaksi selanjutnya yang sedang dikembangkan yakni untuk utilitas air minum, PLN dan Telkom.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.