Langsung ke konten utama

Pasar Kebon Bawang Diresmikan

Pasar Kebon Bawang, di Jalan Swasembada Barat XVI RT 03/014, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, akhirnya diresmikan, Selasa (13/9).


"Kalau ada tanah yang dijual beli saja untuk buat rusun dan di bawahnya dibangun pasar, jadi bermanfaat bagi orang banyak "
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pasar seluas kurang lebih 2.800 meter persegi ini, bisa menarik pedagang yang biasa berjualan di pinggir jalan supaya masuk ke pasar.
"Dulu jualan di pinggir jalan dipalaki oknum, gimana orang bisa kaya dipalakin tiap bulan," ucap Basuki, saat meresmikan pasar, Selasa (13/9).
Ditambahkan Basuki, banyak pedagang enggan masuk ke pasar lantaran banyak terjadi jual beli kios dan praktik suap. Kepada warga maupun pedagang, ia menegaskan agar tidak melakukan praktik itu.
"Kenapa nggak mau masuk ke pasar kami, karena masuk pasar dimainin dulu. Harus jual beli atau nyogok, kalau nggak nyogok nggak dapat kios itu yang terjadi, yang keterlaluan ada yang sudah dapat dijual juga. Namanya oknum dari bawah sampai atas ada," tuturnya.
Ia juga berpesan kepada para pedagang Pasar Kebon Bawang untuk jujur saat berjualan sehingga memberikan kepercayaan terhadap pembeli.
Untuk diketahui, Pasar Kebon Bawang adalah pasar ke empat yang disumbang dari pihak swasta. Pasar ini memiliki 126 kios.
"Selama bapak ibu tidak menjual boleh sampai tujuh turunan, bisa diwarisin ke anak mantu lagi. Harapan kami rezekinya tambah baik," tandas Basuki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke