Langsung ke konten utama

19.391 Kendaraan Terjaring Operasi Lintas Jaya

Sebanyak 19.391 kendaraan terjaring Operasi Lintas Jaya yang dilancarkan Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Timur periode Januari-September 2016. Biasanya operasi ini melibatkan petugas gabungan dari Satlantas dan Garnisun.


"Sejak Januari hingga sekarang sudah 19.391 kendaraan yang terjaring Operasi Lintas Jaya "
Kasudin Perhubungan dan Transportasi Jakarta Timur, Ismanto mengatakan, dari 19.391 kendaraan terjaring Operasi Lintas Jaya terdapat empat jenis penindakan yang diberikan. Terdiri dari penilangan 8.043 kendaraan. Kemudian setop operasi 1.164 kendaraan dan penderekan 2.315 kendaraan.
Selain itu 7.869 kendaraan lainnya dikenai sanksi cabut pentil (OCP). Terdiri dari kendaraan roda empat 3.393 unit dan kendaraan roda dua 4.476 unit. Seluruhnya terjaring karena parkir liar di bahu jalan, trotoar dan tempat-tempat terlarang lainnya.
"Sejak Januari hingga sekarang sudah 19.391 kendaraan yang terjaring Operasi Lintas Jaya. Setiap hari kami terus rutin menggelar operasi dengan lokasi berpindah-pindah," kata Ismanto, Selasa (13/9).
Kendaraan yang terjaring operasi dan dikenai sanksi setop operasi, langsung siamankan di Terminal Barang dan Angkutan Pulogebang, Cakung. Sedangkan yang diderek, langsung dibawa ke kantor Sudin Perhubungan dan Transportasi Jakarta Timur di Jalan Pegambiran, Rawamangun.
Menurutnya, walau operasi rutin digelar namun ada saja kendaraan yang melakukan pelanggaran. Baik parkir liar, ngetem di tempat sembarangan, hingga menerobos jalur Transjakarta dan pelanggaran lalu lintas lainnya.
"Kedisiplinan pengendara masih rendah. Seharusnya mereka mematuhi aturan yang berlaku," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke