Langsung ke konten utama

Pemprov DKI Kombinasikan Cara Pemenuhan Daging Sapi

Basuki Kombinasikan Pemenuhan Daging Sapi DKI
Sumber: beritajakarta.com
Pemenuhan kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta dengan kombinasi cara. Bukan hanya dengan impor, DKI juga berusaha mencukupi dengan membuka peternakan sapi dibeberapa provinsi yang telah bekerjasama.

"Pasti masih nggak cukup makanya kami kerjasama dengan Australia juga kemarin. Kami kombinasi gimana caranya peternak nggak rugi, tapi rakyat juga belinya tidak mahal," ujar Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/9).
Basuki mengatakan, tetap akan memberdayakan peternak sapi. Salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan beberapa daerah untuk pembibitan dan penggemukan sapi. "Kalau kamu beli terlalu murah, orang nggak mau dagang, nggak mau piara sapi. Ini mesti kombinasi," katanya.
Basuki tidak ingin semua pasokan daging sapi di Jakarta semuanya impor, meskipun kebutuhan daging di Jakarta tinggi. Setidaknya sudah ada tiga daerah yang melakukan kerjasama yakni Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Bangka Barat.
"Kami tuh punya dua fungsi nih. Satu pihak mau jaga harga inflasi daging, ingin dapat nutrisi yang baik. Satu pihak juga tidak ingin peternak mati. Kalau semua impor sudah pasti peternak mati. Tapi kalau nggak mau impor, nggak cukup juga dagingnya," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.