Langsung ke konten utama

DKI akan Terus Tertibkan Bangunan di Bantaran Kali

Djarot Bantah Pemprov DKI Tidak Berpihak Kepada Warga Kelas Bawah
Sumber: beritajakarta.com
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap akan melakukan penertiban terhadap oknum warga yang menduduki bantaran kali ataupun tanah milik negara. Relokasi ke rumah susun (Rusun) menjadi pilihan warga yang untuk hidup lebih baik.

"‎Saya tanya, lokasi itu sudah berapa puluh tahun di tempati mereka? Dibiarkan saja? Tentunya mereka harus sadar, itu bukan untuk peruntukan, bukan hak dia‎," ujar Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Kamis (8/9).
Dikatakan Djarot, penertiban dilakukan malah untuk mengembalikan harkat martabat warga sebagai manusia. Sebab, ketika Pemprov DKI Jakarta menertibkan bangunan warga itu, warga malah mendapatkan unit rumah susun (rusun) dan sejumlah fasilitas lainnya.
"‎Harusnya berterima kasih juga dong (ditertibkan). Sekarang kita pindahkan ke rusunawa di Marunda. Kemudian kita berikan fasilitas bagi mereka yang ingin berdagang, kita sediakan kios dibeberapa tempat gratis dua tahun," tuturnya.
Bahkan, lanjut Djarot, kalau memiliki anak yang masih sekolah akan mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). "Kalau dia naik bus gratis. Kalau dia sakit kita beri kesehatan‎. Yang tidak pro rakyat itu seperti apa? Kita ingin menata," tandasnya.‎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.