Langsung ke konten utama

Sopir Transjakarta Ditilang, Ahok Akan Lapor Kapolda

Sumber: beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan melaporkan oknum polisi yang menilang seorang sopir dan memarahi penumpang bus Transjakarta kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono. Pasalnya, tilang dilakukan karena sopir menabrak sepeda motor yang masuk ke jalur Transjakarta.
Basuki mengaku dirinya hingga saat ini belum menerima laporan dari PT Transportasi Jakarta secara langsung. Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu tidak mau ambil pusing serta akan langsung mempermasalahkan ini ke atasan petugas tersebut."Saya cuma baca, saya tidak tahu. Nanti kita akan lapor ke Kapolda,” kata Basuki di Balaikota, Kamis (26/3).
"Makanya saya akan lapor Kapolda. TransJ nggak tahu mungkin belum ada laporan, tapi urusan gitu kasih Kapolda langsung saja atau ke Kadirlantasnya," ujarnya.
Sekadar diketahui di Facebook sejak Rabu (25/3) sore, dihebohkan video anggota polisi yang menilang sopir diikuti dengan membentak para penumpang bus Transjakarta.
Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik di akun Facebook milik Krisnandiar Zainal itu menayangkan seorang polisi yang sedang berdiri di bagian depan persis di depan setir bus Transjakarta bernomor pintu 0149. Petugas polisi terlihat berbicara dengan sopir bus Transjakarta yang menabrak pengendara sepeda motor.
Penumpang yang berada di dalam pun hendak membela sopir bus Transjakarta yang tengah diinterograsi polisi.
"Yang salah motor Pak, masuk jalur busway. Yang salah motor. Ayo kita ke Polda ramai-ramai," teriak para penumpang dari dalam bus.
Polisi pun mengabaikan teriakan penumpang dan mengambil Surat Izin Mengemudi (SIM) sopir bus Transjakarta tersebut. Namun, pengendara sepeda motor yang tertabrak naik ke dalam bus saat polisi berusaha menenangkan penumpang. Akibatnya, emosi penumpang tambah memuncak. Seorang penumpang pun meminta polisi juga menilang si pengendara sepeda motor yang ditabrak karena tidak memakai helm.
"Itu tidak pakai helm masak tidak ditilang," protes penumpang kepada polisi.
Teriakan penumpang ternyata menyulut emosi polisi yang tengah menilang sopir bus Transjakarta.
"Saya berhak, saya petugas di sini! Sudah turun semua," tegas polisi kepada para penumpang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke