Langsung ke konten utama

37 Lapak PKL di Jl Angkasa Ditertibkan

Sumber: beritajakarta.com
Sebanyak 37 lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berada di atas saluran Jalan Angkasa, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Kemayoran, Jakarta Pusat, ditertibkan petugas gabungan Satpol PP. Petugas terpaksa membongkar lapak tersebut, karena keberadaannya menghambat saluran air.
"Tadi ada dua titik di Jalan Angkasa yang di depan pool Damri ada 19 kios dan di depan kantor Pelni ada 18 kios," kata Herry Purnama, Camat Kemayoran, Kamis (26/3).Pembongkaran bangunan semi permanen tersebut melibatkan 45 petugas gabungan dari TNI dan Polri dan berjalan kondusif. Sebelum melakukan penertiban, petugas juga sudah melakukan sosialisasi terhadap para pemilik lapak.
Ia menambahkan, PKL tersebut diangkut menggunakan 3 truk dan dibawa ke gudang Satpol PP di Cakung, Jakarta Timur. Selanjutnya pihak Suku Dinas Tata Air akan melakukan pengurasan saluran air.
"Setelah dibongkar, saluran ini akan dilakukan pengurasan," ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.