Langsung ke konten utama

95 Persen Pemilik Unit Rusunawa Telah Miliki SP

Sumber: beritajakarta.com
Hingga akhir Maret ini, tercatat sebanyak 95 persen pemilik unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di enam lokasi di Jakarta Utara diketahui telah memiliki surat perjanjian (SP) sewa. Ditargetkan pada awal April, seluruh pemilik unit telah memiliki SP.

Kepala UPRS Wilayah 1 Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Marwiyanti menjelaskan, sejak Januari hingga Maret, pihaknya menggelar kegiatan jemput bola pengurusan SP di tiga lokasi rusunawa.
Tiga lokasi rusunawa yang dipilih adalah Rusunawa Muara Baru, Penjaringan dan Marunda. Di tiga rusunawa ini sebanyak 2.440 pemilik unit telah membuat SP.
"Bagi pemilik unit yang belum sempat mengurus SP dipersilahkan mengurusnya ke kantor Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta," kata Marwiyanti, Kamis (26/3).
Dikatakan Marwiyanti, selain memanfaatkan sistem jemput bola pengurusan SP, tidak sedikit pemilik unit yang datang langsung ke Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta. Sehingga dari enam lokasi rusunawa yang terdapat di Jakarta Utara, sekitar 95 persen pemilik unit telah memiliki SP.
"Kalau ditotal mencapai sekitar 95 persen sudah membuat SP. Kita masih tunggu sampai April, bila belum juga memproses berarti dia tidak berkenan tinggal rusunawa," tegas Marwiyanti.
Sementara itu, Kasubag TU UPRS Wilayah 1 Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta, Winarno merinci, dari jumlah 26 blok Rusunawa Marunda, dua diantara belum difungsikan. Saat ini, dari jumlah yang sudah dihuni sebanyak 2.382 unit, tersisa hanya sekitar 100 yang belum membuat SP.
Sedangkan di Rusunawa Penjaringan, dari jumlah 1.752 unit di 17 blok, sebanyak 1.702 pemilik unit sudah membuat SP. Di Rusunawa Sukapura, dari 100 unit, sebanyak 96 diantaranya sudah memiliki SP. Rusunawa Kapuk Muara dari 700 unit, sebanyak 650 diantaranya telah memiliki SP.
"Rusunawa Muara Baru, dari 1.200 sebanyak 400 diantaranya rusun lama dan sudah memiliki SP. Sedangkan yang baru, dari 800 unit baru sekitar 561 yang memiliki SP," papar Winarno.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.