Langsung ke konten utama

30 PKL di Jl Arus Laut Direlokasi ke Pasar Walang

Sebanyak 30 pedagang kaki lima (PKL) di Jl Arus Laut, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, direlokasi ke Pasar Walang Baru Alur Laut. Selama ini, puluhan pedagang tersebut kerap berdagang di atas saluran air dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Rencananya, setelah pasar Walang Baru Alur Laut direnovasi pada bulan Mei 2015 nanti, kemungkinan pedagang yang ditampung di pasar tersebut akan berstatus sebagai pedagang tetap."Karena berdampak kemacetan dan ketidakelokan. Saya kerjasama dengan pihak PD Pasar Walang Baru Alur Laut, sekitar 30-an lapak sudah dimasukan," kata Sutarjo, Lurah Rawa Badak Selatan, kepada beritajakarta.com, Kamis (26/3).
"Di tempat baru merasa kurang ramai, kurang strategis, itu alasan klasik. Tapi yang diinginkan ketika pasar itu dibangun, mereka tetap jadi pedagang di pasar itu," lanjut Sutarjo.
Untuk jangka panjang, tambah Sutarjo, pihaknya merencanakan memindahkan pedagang pasar kaget yang ada di lingkungan sekitar untuk direlokasi. "Pasar itu diharap menampung pasar kaget yang ada di Bendungan Melayu," harapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.