Langsung ke konten utama

Penyesuaian Tarif Angkutan Masih Tunggu Organda

Sumber: beritajakarta.com
Pemprov DKI Jakarta masih menunggu surat resmi dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI terkait penyesuaian tarif angkutan umum di ibu kota pasca kenaikan harga BBM bersubsidi sejak 28 Maret lalu. Meski begitu, pengelola angkutan umum di ibu kota dilarang menaikan tarif sebelum adanya putusan resmi dari Organda dan Pemprov DKI.
Dikatakan Djarot, hingga kini Pemprov DKI belum menerima pengajuan atau usulan dari Organda terkait penyesuaian tarif angkutan umum. Sehingga tarif yang digunakan saat ini masih normal.Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, pihaknya masih menunggu surat dari Organda DKI untuk usulan kenaikan tarif angkutan umum. "Untuk kenaikan tarif harus diusulkan terlebih dahulu. Nanti kepala daerah lah yang akan memberikan keputusannya," ujar Djarot, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (30/3).
Sementara itu, Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan mengaku belum menentukan penyesuaian tarif angkutan umum. Pihaknya baru akan melakukan rapat terkait hal ini bersama seluruh moda angkutan umum, esok hari, Selasa (31/3). "Kami baru akan rapatkan besok, belum tahu apakah ada penyesuaian tarif atau tidak," kata Shafruhan.
Seperti diketahui, pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM jenis solar dan premium sebesar Rp 500 per liter dari harga lama. Harga solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter. Sementara itu, harga BBM jenis premium naik menjadi Rp 7.400 per liter dari harga awal Rp 6.900 per liter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.