Langsung ke konten utama

DKI Terbitkan 7.872 KTP untuk Penghuni Rusunawa

Sumber: beritajakarta.com
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinas Dukcapil) DKI Jakarta menerbitkan ribuan kartu tanda penduduk (KTP) untuk penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di ibu kota. Pembuatan KTP ini dimaksudkan untuk mengantisipasi praktik jual beli atau alih sewa kepemilikan rusunawa.

Berdasarkan data Dinas Dukcapil DKI Jakarta, selama digelar layanan jemput bola bersama Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI sejak Januari-Maret 2015, sebanyak 7.872 warga Jakarta yang menghuni Rusunawa sudah memutasikan KTP sesuai domisili. Rinciannya, sebanyak 3.857 warga di Jakarta Utara, 2.547 di Jakarta Barat, dan 1.738 warga di Jakarta Timur.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, Edison Sianturi mengatakan, pihaknya bersama Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI dan Bank DKI telah melakukan layanan jemput bola kepada penghuni rusunawa sejak Januari hingga Maret 2015 ini. Layanan ini dilakukan dalam rangka memproses administrasi pemilik rusun agar sesuai dengan identitas penghuni.
"Penghuni rusunawa itu memang aturannya harus sesuai antara surat perjanjian kontrak, KTP, dan rekening bank. Makanya kita gelar layanan secara serentak," ujar Edison, Jumat (27/3).
Dikatakan Edison, sebelum memutasikan KTP sesuai domisili, warga terlebih dahulu harus membuat surat perjanjian kontrak dengan Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta. Barulah mereka memutasi KTP sesuai domisili dan diakhiri membuat rekening bank DKI yang berfungsi untuk membayar sewa. "Tahap awal kita konsentrasi ke pelayanan dahulu, setelahnya itu baru kita lakukan pengawasan dan penertiban," tegas Edison.
Kasudin Dukcapil Jakarta Utara, Muhammad Hatta mengatakan, ada sebanyak 3.587 penghuni rusunawa di wilayahnya memutasikan KTP yang tersebar di lima lokasi, yakni Rusunawa Penjaringan 1.099 warga, Muara Baru 906, Kapuk Muara 850, Sukapura 94, dan Rusunawa Marunda 698 warga.
"Sesuai arahan pimpinan, kita akan konsisten membantu Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI. Untuk pengawasan, kita akan laksanakan operasi Biduk di rusunawa, mungkin April hingga Juni," ungkapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.