Langsung ke konten utama

Akhir Pekan, Bundaran HI-Semanggi Ditutup

Minggu Malam, Lalin Bundaran HI-Semanggi Ditutup
Sumber: beritajakarta.com
Ruas jalan di kawasan Jenderal Sudirman mulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Jembatan Semanggi, akan ditutup sejak Minggu (29/3) malam hingga Senin (30/3) pagi. Bagi pengendara yang biasa melintasi jalan tersebut, diminta mencari jalan alternatif yang akan diarahkan petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta.
Penutupan ruas jalan itu dilakukan menyusul adanya rencana pembongkaran Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Setiabudi‎ yang terkena pengerjaan kontruksi proyek Mass Rapid Transit (MRT).
Kepala Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishub) DKI, Masdes Arrofi mengatakan, JPO Setiabudi merupakan JPO terakhir yang dibongkar demi kelangsungan proyek MRT.
"Sebelumnya, kita juga bongkar JPO Bundaran HI dan Blok M ‎JPO Setiabudi ini yang terakhir. Karena fondasinya mengganggu konstruksi proyek MRT," katanya, Jumat (27/3).
Ia menjelaskan, pembongkaran JPO Setiabudi akan dilakukan selama semalam, tepatnya dimulai dari Minggu (29/3) pukul 22:00 WIB sampai dengan Senin (30/3) pukul 05:00 WIB. Sepanjang rentang waktu itu, pihaknya akan melakukan penutupan arus lalu lintas dari Bundaran HI sampai dengan Jembatan Semanggi.
‎Masdes mengungkapkan, proses pembongkaran JPO tahap pertama dilakukan di sisi Timur (depan Chaze Plaza) sekitar pukul 22:00-01:30 WIB. Arus lalu lintas dari Bundaran HI ke arah Blok M, nantinya dialihkan melalui Underpass Dukuh Bawah (dekat Gedung Landmark) menuju RM Margono Djojohadikusumo-Jalan KH Mas Mansyur-Flyover Karet lalu kembali ke Jenderal Sudirman.
‎"Kendaraan yang akan menuju ke arah Cawang, bisa lewat Jalan Galunggung kemudian berbelok kanan menuju Jalan HR Rasuna Said. Alternatif lain bisa dari Bundaran HI kemudian belok kiri ke arah Jalan Imam Bonjol," terangnya.
Pembongkaran JPO tahap kedua, lanjut Masdes, akan dilakukan di sisi Barat (depan Mid Plaza) pada pukul 01:30-05:00 WIB. Arus lalu lintas dari Blok M ke arah Bundaran HI, akan dialihkan melalui Jalan KH Mas Mansyur-RM Margono Djojohadikusumo‎-Underpass Dukuh Bawah kemudian kembali ke Jalan Jenderal Sudirman.
"Begitu pembongkaran JPO selesai, lalu lintas akan kembali seperti semula," tuturnya.
Ia mengimbau pengguna jalan agar dapat menyesuaikan pengaturan arus lalu lintas yang akan ditetapkan, mematuhi rambu-rambu dan petunjuk petugas di lapangan. Pengguna jalan juga diimbau agar mencari JPO terdekat seperti JPO Karet serta Zebra Cross yang ada di sejumlah persimpangan.
‎"Nanti ada JPO pengganti di bawah tanah setelah proyek MRT rampung dikerjakan pada 2018 nanti," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.