Langsung ke konten utama

Ormas Diminta Ikut Sosialisasikan Program Pemprov DKI

Organisasi masyarakat (Ormas) diminta bisa bersinergi dengan Pemprov DKI. Dengan begitu, keberadaan ormas menjadi lebih bermanfaat. Salah satunya dengan ikut mensosialisasikan program Pemprov DKI kepada masyarakat. 
Sumber: Beritajakarta.com
Program 5 tertib yang dimaksud yaitu, tertib pedagang kaki lima (PKL), tertib hunian, tertib sampah, tertib demo, dan tertib lalu lintas."Ormas itu memiliki potensi yang cukup besar. Kita bisa bersinergi, terutama dalam sosialisasi program 5 tertib," ujar Syamsuddin Noor, Walikota Jakarta Selatan, saat membuka rapat Forum Lintas Ormas (FLO) di Ruang Pola Kantor Walikota Jakarta Selatan, Sabtu (28/3).
"Kalau yang mensosialisasikan itu sesama masyarakat mungkin mereka akan lebih paham. Tetapi kalau pemerintah yang mensosialisasikan sudah curiga dahulu," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Rapat FLO, Eka Jaya mengatakan, dari 220 ormas yang terdaftar di kantor Kesbangpol Jakarta Selatan, hanya ada 40 ormas yang aktif.
"Dilihat dari adanya massa dan keaktifan, serta program yang jelas hanya ada 40 ormas. Saat ini perwakilannya sedang merumuskan program bersama," katanya.
Eka mengatakan ke depan ormas-ormas, terutama yang ada di Jakarta Selatan harus bisa bersatu dan bekerja sama dengan elemen pemerintah baik sipil maupun militer.
"Bukan hanya antar ormas, tetapi juga sama Pemkot, kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Badan Narkotika Nasional (BNN) juga," ucapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke