Langsung ke konten utama

Perusahaan Minyak Diminta Cegah Pencemaran Pulau Seribu

Bupati Minta CNOOC Tanggap Terhadap Pencemaran Limbah Minyak
Sumber: beritajakarta.com
Sumber daya alam (SDA) Kepulauan Seribu merupakan aset yang tak ternilai harganya bagi Pemprov DKI. Selain potensi pariwisata, pulau tersebut juga memiliki potensi minyak yang cukup besar, terutama di kawasan lepas pantai. Karena itu, Bupati Kepulauan Seribu, Tri Djoko Sri Margianto meminta kepada perusahaan minyak lepas pantai yang mengelola kawasan tersebut turut menjaga keseimbangan ekosistem di Pulau Seribu.
Dalam agendanya itu, pihaknya juga melakukan dialog terkait upaya peningkatan produksi di dua kilang yang diopersikan oleh perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut. Bupati yang juga didampingi Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo juga meminta penjelasan terkait cara membuat air reverse osmosis (RO) serta kolam renang yang baik. Selain itu, pihaknya juga ingin mengetahui upaya penyelamatan lingkungan di sekitar wilayah operasi penambangan di Pulau Pabelokan.“Kebocoran kilang minyak bisa kapan saja terjadi. Saya minta agar CNOOC sudah menyiapkan langkah-langkah tersebut, sehingga tidak meluas dan berdampak pada pencemaran yang merugikan masyarakat,” ujar Tri Djoko saat kunjungan ke kilang minyak milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC), Ses, Ltd di Pulau Pabelokan, Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Jumat (27/3).
"Kita berharap kunjungan kami ini dapat mendorong PT CNOOC lebih peduli lagi terhadap kondisi sosial kemasyarakatan di Kepulauan Seribu, terutama tentang realisasi Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat di sekitar kilang," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke