Langsung ke konten utama

Lima Daerah Mitra Diusulkan Terima Dana Hibah

Sumber: beritajakarta.com
Meski menggunakan payung hukum Peraturan Gubernur (Pergub) dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2015, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI kembali mengalokasikan dana hibah ke daerah mitra pada tahun ini.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi‎ Hartono menuturkan, dana hibah ke kota mitra daerah pada tahun ini dialokasikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sebesar Rp 67,4 miliar, Pemerintah Kota (Pemkot) Tanggerang Rp 100 miliar, Pemkot Bekasi Rp 98,1 miliar, Pemkot Tanggerang Selatan Rp 74,8 miliar dan Pemkab Tanggerang Rp 17,7 miliar.Berbeda dengan tahun sebelumnya, bantuan sosial (bansos) senilai Rp 358 miliar yang akan menggunakan pagu anggaran tahun 2014 tersebut, hanya dialokasikan ke lima daerah penyangga ibu kota.

"Total anggaran dana hibah yang kita sediakan tidak berbeda dengan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD 2015, sebesar Rp 358 miliar," katanya saat ditemui di Balaikota, Senin (30/3).
Heru mengungkapkan, lima daerah mitra daerah itu diusulkan sebagai penerima dana hibah karena telah menyerahkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) sesuai batas tempo yang ditentukan pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yakni akhir Januari 2015. Tak hanya itu, lima kota mitra tersebut juga sudah menyerahkan proposal berisi pengajuan dana hibah dan melampirkan Detailed Engineering Design (DED).
"Ada sejumlah daerah yang tidak mendapat dana hibah tahun ini karena tidak mengajukan proposal, salah satunya Kota Depok," katanya.
Heru juga optimistis, usulan pemberian dana hibah ke lima daerah mitra yang diajukan dalam APBD tahun 2015 tersebut akan disetujui Kemendagri. Mengingat, bantuan dana hibah itu juga akan berimbas positif bagi pembangunan di DKI.
"Hibah itu untuk kepentingan Jakarta juga, seperti menanggulangi banjir dan macet. Di sana, ada banyak pula warga yang bekerja di sini," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.