Langsung ke konten utama

Layanan E-KTP Mobile di Kalibata City Sepi Peminat

Hasil Kurang Memuaskan, Layanan KTP Mobile di Apartemen Akan Dievaluasi
Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Sudindukcapil) Jakarta Selatan akan mengevaluasi layanan jemput bola elektronik KTP (e-KTP mobile) yang digelar saat hari normal atau jam kerja.

" Dari 1.295 penghuni apartemen, hanya 648 penghuni yang teregistrasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antusias masih rendah"
Sebab, berdasarkan pengalaman membuka layanan di Apartemen Kalibata City pada 24-25 Mei 2016 kemarin, jumlah warga yang mengurus e-KTP terbilang rendah atau sepi peminat.
"Dari 1.295 penghuni apartemen, hanya 648 penghuni yang teregistrasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antusias masih rendah. Target kami penghuni Apartemen Kalibata City terdata," kata Sapto Wibowo Kepala Sudindukcapil Jakarta Selatan, Kamis (26/5).
Satpo menyebutkan, selama dua hari membuka layanan di apartemen tersebut, pihaknya baru melayani 162 perekaman dan percetakan e-KTP serta menerbitkan 24 Kartu Keluarga (KK) dengan rincian 42 e-KTP dan 11 KK di hari pertama dan 120 e-KTP dan 13 KK di hari kedua.
"Hari kedua memang ada peningkatan, tapi kami mau evaluasi. Giat mendatang, e-KTP mobile kita gelar di hari libur dan malam hari dan kita geser ke tower lainnya," ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada pengelola Apartemen Kalibata City agar ikut serta aktif mensosialisasikan pentingnya mengurus dokumen kependudukan ini kepada seluruh penghuni. Terlebih, di apartemen tersebut saat ini telah dibentuk pengurus RT dan RW yang berjumlah tiga RW dan 18 RT.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan cakupan kepemilikan dokumen dukcapil khususnya KTP sesuai domisili," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke