Langsung ke konten utama

DKI akan Salurkan 60 Ribu Pohon Cabai

DKI Akan Salurkan 60 Ribu Pohon CabePertanian perkotaan hidroponik tanaman cabe saat ini cukup diminati masyarakat. Karena itu rencananya sebanyak 60 ribu pohon cabai akan kembali disalurkan setelah lebaran mendatang.

" Cabainya bibit unggul, media dan komposnya sudah diberikan, ada penyuluh kita juga"
"Kita dapat bantuan dari Kementerian Pertanian berupa 60 ribu bibit pohon cabai, nanti akan langsung disalurkan ke masyarakat di lima wilayah kota," ujar Darjamuni, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Kamis (26/5).
Saat ini menurutnya budidaya ‎cabai di Rusunawa Marunda produksinya sudah melebihi kebutuhan rusun dan dapat dijual keluar. Untuk panen terakhir saja dari 600 pohon menghasilkan sebanyak tiga kwintal cabai.
"Kalau untuk di rusun lainnya saat ini memang sudah banyak yang panen. Hanya jumlahnya masih untuk kebutuhan mereka saja, minimal tidak beli keluar," katanya.
Selain rusun, tanaman cabai juga akan disebar di 150 gang hijau yang merupakan proyek percontohan pertanian perkotaan. Kelompok budidaya masyarakat saat ini juga terus melakukan penanaman cabai disejumlah hutan kota dan lahan kosong di sekitar rumah mereka.
"Cabainya bibit unggul, media dan komposnya sudah diberikan, ada penyuluh kita juga. Jadi memang kita perbanyak minimal untuk memenuhi kebutuhan warga, kalau berlebih bisa untuk dijual juga," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.