Langsung ke konten utama

DKI akan Verifikasi Data 66 Guru Bantu

DKI akan Verifikasi Data 66 Guru BantuGubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berupaya membantu guru bantu agar mengikuti proses seleksi melalui Computer Assisted Test (CAT) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

"Kan kebijakan politik Presiden, ya harus kita dukung, jadi kita dukung, daerah lain udah selesai "
"Kan kebijakan politik Presiden, ya harus kita dukung, jadi kita dukung, daerah lain udah selesai," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/5).
Basuki menilai, masalah berkas 66 guru bantu yang meminta keadilan, pihaknya masih akan memverifikasi data mereka. Ia juga meminta agar setiap keluhan guru bantu ini disertai bukti. Sehingga prosesnya akan lebih transparan.
"Dia bilang orang lain kok bisa, ya buktikan dong. Terus bikin selebaran suruh pecat Suradika (Kepala BKD DKI). Ya Kamu jangan main pecat-pecat dulu, ini buktinya mana gitu loh," tandas Basuki.
Sebelumnya, sebanyak 66 guru bantu melapor ke Basuki. Mereka meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) memverifikasi ulang data mereka sebagai peserta CAT CPNS. Mereka juga menuntut tes CAT susulan bagi 66 guru bantu. Terakhir, mereka meminta Kepala BKD DKI, Agus Suradika mengundurkan dari jabatannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.