Langsung ke konten utama

Warga Jl Haji Dogol Terserang Penyakit Akibat Genangan

Genangan yang melanda kawasan permukiman Jalan Haji Dogol, RT 16/7, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur tidak hanya membuat rumah warga terendam, tetapi juga menimbulkan penyakit.


" Sejak dilanda genangan, memang banyak warga kami yang sakit secara bergantian. Sampai hari ini pun masih ada yang sakit"
Selama enam bulan terendam, terhitung ada 15-18 warga di permukiman tersebut yang terserang berbagai macam penyakit.
Ketua RT 16/7 Pondok Bambu, Iwan (39) mengatakan, belasan warga yang terserang penyakit itu sebagian besar menderita batuk, pilek, demam, gatal-gatal hingga kutu air. Usia warga yang sakit bervariasi mulai dari anak-anak, dewasa, sampai dengan orang tua.
"Sejak dilanda genangan, memang banyak warga kami yang sakit secara bergantian. Sampai hari ini pun masih ada yang sakit," katanya, Jumat (27/5).
Lurah Pondok Bambu, Dody Taruna mengaku belum menerima laporan dari warga yang dikabarkan terserang penyakit akibat genangan.
"Saat ini belum ada warga yang mengeluh. Kalau ada yang ngadu pasti kita tanganin. Kita arahkan ke puskesmas," ucapnya.
Terpisah, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menyampaikan akan mengecek sekaligus menelusuri penyebab genangan di Jalan H. Dogol. Pengecekan di lapangan rencananya dilakukan siang ini dengan melibatkan unit terkait seperti Suku Dinas Tata Air, Satpol PP, aparatur kelurahan dan kecamatan setempat.
"Memang saluran air di lokasi tersebut sudah banyak diokupasi warga. Saya juga tidak ngerti kenapa warga bertindak begitu," tuturnya.
Bambang mengutarakan, akan mencari tahu kondisi awal saluran air di kawasan permukiman tersebut kepada pengurus RT dan RW setempat agar penanganannya bisa runtut dan tuntas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke