Langsung ke konten utama

Basuki: Oknum PPSU Mencuri Harus Dipecat

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan oknum petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang terbukti mencuri harus dipecat. Sehingga bisa memberikan efek jera dan contoh kepada petugas lainnya.


"Sekarang itu enaknya kami kontrak individual. Begitu ada kasus, kami pecat, langsung cabut semua, masukin ke penjara "
Basuki mengaku belum mendalami kasus pencurian yang dilakukan oleh oknum petugas PPSU di Kelurahan Gandaria Utara. "Enggak tahu, coba cek saja. Kalau memang ada, harus dipecat," tegas Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/5).
Basuki mengatakan, pihaknya mudah untuk memutus kontrak dengan petugas PPSU. Karena mereka dikontrak secara individual. Jika ada kejadian seperti ini, maka yang bersangkutan bisa langsung diberhentikan.
"Sekarang itu enaknya kami kontrak individual. Begitu ada kasus, kami pecat, langsung cabut semua, masukin ke penjara," tuturnya.
Basuki meminta kepada lurah dan PNS untuk melakukan pengawasan. Sehingga peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi. "Makanya saya bilang kunci itu ada di lurah sama PNS yang ‎membawahi mereka. Itu harus dibagi, kamu kerja di mana dan di mana," ujarnya.
Seperti diketahui Kepolisian Sektor Kebayoran Baru selidiki kasus pencurian perangkat komputer dan scanner di kantor Kelurahan Gandaria Utara. Diduga, pelaku merupakan salah seorang petugas PPSU Kelurahan Gandaria Utara, berinisial S.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.