Langsung ke konten utama

Basuki Ingin PNS DKI Sering Kumpul Keluarga di Ramadan

       Habiskan Waktu Bersama Keluarga Alasan Basuki Percepat Jam Pulang Kerja PNSGubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberikan kesempatan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk lebih banyak berkumpul bersama keluarga di Ramadan. Sehingga jam kerjanya pun akan diubah.

"Di tivi banyak acara tausiah menjelang berbuka. Kamu juga bisa mandi, terus kumpul sama keluarga, bisa olahraga "
"Kalau di kampung saya orang habis sahur itu setelah sholat subuh dia nggak tidur lagi, lebih baik langsung pagi sekalian pulangnya cepat. Paling enak menjelang puasa itu sudah di rumah sore, jadi bisa sama keluarga," ujar Basuki usai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Sawo, Jakarta Selatan, Selasa (31/5)
Menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan bersama keluarga sambil menunggu buka puasa. Diantaranya bercengkerama antara anggota keluarga bahkan berolahraga.
"Di tivi banyak acara tausiah menjelang berbuka. Kamu juga bisa mandi, terus kumpul sama keluarga, bisa olahraga. Saya pengen pulang cepat sajalah, bisa di rumah bisa sambil olahraga, paling enak bulan puasa sore olahraga," ucap Basuki.
Rencananya, jam kerja PNS DKI Jakarta akan diubah menjadi masuk pukul 07.00 dan selesai pukul 14.00.
"Sudah ada Pergubnya, tinggal tanda tangan aja, kemarin pengen tanda tangan tapi saya salah ketik jamnya. Dimajuin setengah jam efeknya apa, dulu masuk 07.30, dibikin jam 08.00, nggak ada efek. Mendingan masuk 07.30 atau lebih pagi jam 07.00, tapi pulangnya jam 14.00, enak kan," tandas Basuki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke