Langsung ke konten utama

100 Ton Padi Dipanen di Rorotan

100 Ton Lebih Padi Dipanen di RorotanSekitar 100 ton lebih padi dipanen Kelompok Tani Maju, RW 07, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/5).

"Panen raya kali ini merupakan berkah tersendiri bagi kelompok Tani Maju. Sebab, hasilnya bisa mencapai 100 ton lebih "
Abas (50), Ketua Kelompok Tani Maju mengatakan, jumlah tersebut merupakan hasil dari padi yang ditanam di lahan seluas 15 hektare. Setiap hektare nya menghasilkan sekitar 6-7 ton.
"Panen raya kali ini merupakan berkah tersendiri bagi kelompok Tani Maju. Sebab, hasilnya bisa mencapai 100 ton lebih. Dan jumlah itu meningkat dibanding panen raya tahun lalu yang rata-rata hanya sekitar 70 ton," ujar Abas, Selasa (31/5).
Total areal persawahan di Kelurahan Rorotan sekitar 340 hektare yang digarap oleh 30 kelompok tani. Sisanya, belum panen karena padinya yang masih hijau yang diperkirakan tiga bulan ke depan siap panen.
Plt Wali Kota Jakarta Utara, Wahyu Haryadi menuturkan, bahwa panen raya kali ini merupakan hasil keuletan dari para petani untuk mengelola sawah dan menanaminya dengan padi.
"Keuletan dan kerja keras para petani menanam padi merupakan salah satu bukti menciptakan ketahanan pangan di Jakarta Utara," tandas Wahyu.
Untuk itu, Ia sangat mengapresiasi para kelompok tani di Rorotan yang dapat memanfaatkan lahan milik swasta yang sangat luas dengan ditanami padi sebelum dimanfaatkan oleh pemilik lahan tersebut.
Selain Wahyu, panen kali ini juga dihadiri Kepala BPTP DKI Jakarta Eti Herawati dan Kasudin Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Utara, Agung Priambodo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke