Langsung ke konten utama

Kali Sunter di Tanjung Priok Berubah Bersih

Program normalisasi kali dan sungai di Ibukota yang digencarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta semakin terlihat dampaknya. Sejumlah kali yang semula berkondisi bau dan kotor dipenuhi sampah, kini telah berubah menjadi bersih. Perubahan kondisi kali seperti ini salah satunya bisa dilihat di Kali Sunter, Jalan Rd. H. Keneng Mudastir, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.


"Kalau dibandingkan sebelumnya jauh sekali. Dulu parah, kali isinya sampah semua "
Pantauan Beritajakarta.com, sampah rumah tangga seperti plastik, botol minuman, kasur hingga ban yang sebelumnya memenuhi Kali Sunter sudah tidak nampak. Kali dengan lebar sekitar delapan meter yang berada dekat Jubilee School dan berbatasan dengan wilayah Jakarta Pusat tersebut sebaliknya telah berubah menjadi bersih dan tidak lagi menebar aroma tak sedap.
Jupri (25) salah satu warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat mengakui jika kondisi kali ini telah jauh berbeda dari sebelumnya. Kali tersebut saat ini sudah jauh lebih bersih dan menjadi enak dipandang, terutama saat diterangi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) pada malam hari.
"Kalau dibandingkan sebelumnya jauh sekali. Dulu parah, kali isinya sampah semua. Semenjak Pak Gubernurnya Ahok perubahannya sangat drastis ," katanya saat idtemui di lokasi, Kamis (26/5).
Menurut Jupri, meski masih berwarna hitam, air dari Kali Sunter sudah tidak lagi menebar bau tidak sedap. Setiap harinya, belasan petugas kebersihan selal rutin membersihkan sampah di kali tersebut.
"Sekarang setiap hari dibersihin ada sekitar 12 sampai 15 petugas dan sudah tidak bau, meskipun airnya masih hitam," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke