Langsung ke konten utama

Perolehan PKB di Samsat Jaktim Tembus Rp 3,6 Miliar

Kebijakan penghapusan sanksi pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaran bermotor (BBNKB) yang diberlakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejak 2 Juli hingga 2 Agustus 2016, dimanfaatkan betul warga pemilik kendaraan untuk membayar pajak.


" Memang jumlah pembayaran pajak kendaraan bermotor mengalami lonjakan"
Pantauan Beritajakarta.com, di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Timur, ribuan warga mengantre berjam-jam untuk membayar pajak kendaraan bermotor. Sebagian besar pemilik kendaraan menunggak pajak di atas dua hingga lima tahun.
Ilham (38), pemilik kendaraan mengaku sudah dua tahun lamanya tidak membayar PKB. Informasi mengenai adanya kebijakan penghapusan sanksi pajak kendaraan diketahuinya dari berita di media massa.
"Dari pada motornya bodong, nanti ditilang polisi. Ya mending bayar pajak sekarang, mumpung ada penghapusan denda pajaknya," katanya di lokasi, Kamis (14/7).
Kepala Samsat Jakarta Timur, Taufik mengakui sejak diberlakukannnya penghapusan sanksi PKB dan BBNKB, jumlah pembayar pajak kendaraan mengalami peningkatan. Setiap harinya, jumlah uang yang masuk dari sektor pembayaran retribusi PKB dan BBNKB rata-rata mencapai Rp 4,6 miliar.
"Memang jumlah pembayaran pajak kendaraan bermotor mengalami lonjakan. Tentunya pendapatan retribusi juga semakin meningkat," ujarnya.
Taufik menyebutkan, pada 2 Juli 2016 lalu, jumlah wajib pajak (WP) yang membayar PKB sebanyak 2.172 orang dan BBNKB 183 orang dengan nilai pendapatan mencapai Rp 2,799 miliar. Sedangkan pada 13 Juli 2016, pendapatan PKB dari 4.786 kendaraan mencapai Rp 3,643 miliar dan BBNKB Rp 1,007 miliar dari 504 kendaraan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.