Langsung ke konten utama

Perbaikan Pompa Waduk Pluit Butuh Waktu Sebulan

Perbaikan Pompa Waduk Pluit Butuh Waktu SebulanDinas Tata Air DKI Jakarta segera melakukan perbaikan terhadap empat pompa yang rusak di Waduk Pluit, Pluit, Jakarta Utara. Untuk perbaikan diperkirakan butuh waktu hingga satu bulan lamanya.

" Karena ini servis besar, ‎dan beberapa komponen harus diganti, jadi makan waktu sekitar satu bulan untuk perbaikannya"
"Karena ini servis besar, ‎dan beberapa komponen harus diganti, jadi makan waktu sekitar satu bulan untuk perbaikannya," ujar Teguh Hendrawan, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Kamis (14/7).
Untuk melakukan percepatan perbaikan sendiri pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak agen tunggal pemegang merk (ATPM) mesin pompa. Hal ini dikarenakan jika menunggu penganggaran maka sistem perbaikannya akan lebih lama.
"Karena kalau pengadaan barang di atas Rp 200 juta harus lelang, memang sudah berproses, tapi belum tahu siapa pemenangnya, makanya agar bisa langsung dikerjakan mulai hari ini kita kontak ATPM," katanya, Kamis (14/7).
Menurutnya warga DKI tidak perlu khawatir terjadinya banjir selama pompa Waduk Pluit dalam proses perbaikan. Pasalnya di ‎Waduk Pluit saat ini sudah ada pompa timur dan pompa barat yang siap membantu penanganan banjir.
"Jadi tidak perlu khawatir, apalagi kita punya ‎pompa mobile yang kapasitasnya 100 meter kubik perdetik sebanyak lima unit dilokasi," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.