Langsung ke konten utama

Konsep Orientasi Awal Siswa Harus Diubah

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memuji konsep orientasi siswa yang mulai diubah oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Perubahan konsep ini untuk menyetarakan dengan sekolah internasional.


"Di sekolah internasional nggak ada orientasi bersifat perpeloncoan, paling pengenalan ruangan, ekstrakulikiler, mau olah raga apa? "
"Pak Anies ini konsepnya bagus, dia kan lulusan luar kan. Pak Anies bisa lihat luar negeri bisa maju karena ada sistem yang benar, kita masih ada sistem yang kurang tepat," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/7).
Metode untuk masa orientasi siswa ini, masih harus dipelajari lagi. Basuki mencontohkan konsep orientasi siswa di negara Skandinavia, cukup baik. "Pak Anies ingin samakan bangsa kita dengan luar negeri. Nah berarti metodenya perlu dipelajari seperti apa? Di Skandivania kan bagus-bagus tuh," ujarnya.
Menurut Basuki, jika di sekolah internasional masa orientasa tidak dengan perpeloncoan seperti yang terjadi di sekolah-sekolah lainnya. "Di sekolah internasional nggak ada orientasi bersifat perpeloncoan, paling pengenalan ruangan, ekstrakulikiler, mau olah raga apa?," ucapnya.
Untuk itu, dengan mengantarkan anak saat hari pertama sekolah bisa menjadi ajang orang tua untuk berinteraksi dengan guru maupun kakak kelas. "Jadi sekolah internasional selalu imbau, mewajibkan orang tua dampingi dan ketemu gurunya (wali kelas) untuk duduk ngomong, termasuk lihat orientasi seperti apa," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.