Langsung ke konten utama

Aksi Pemerasan di Sekolah Harus Dilaporkan

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta kepada seluruh siswa melaporkan jika ada tindakan pemerasan, baik dari senior maupun oknum guru. Identitas pelapor akan di rahasiakan.


" Kami akan kasih sanksi tegas siapa yang palak, kami akan panggil yang memalak, dan kami akan lindungi siapa yang lapor, pasti itu ya"
"‎Dimasa lalu, palak memalak memang ada seperti itu. Kalau ada palak-palak seperti itu tolong, siswa kan pasti lapor orangtua, orangtuanya jangan segan lapor ke kami," kata Djarot di SMAN 70, Jakarta Selatan, Senin (18/7).
Kepada pelajar yang kedapatan melakukan pemerasan kepada pelajar lainnya, kata Djarot pelajar tersebut akan dijatuhi sanksi yang tegas. Sehingga pelajar tersebut tidak lagi mengulang perbuatannya itu.
"‎Kami akan kasih sanksi tegas siapa yang palak, kami akan panggil yang memalak, dan kami akan lindungi siapa yang lapor, pasti itu ya. Kami akan tangani, jangan sampai terjadi palak-memalak di lingkungan sekolah‎," tegasnya.
Djarot menambahkan, orangtua pelajar harus turut serta menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) di lingkungan sekolah Ibukota. Caranya, melakukan komunikasi yang intensif dengan anaknya, sehingga tercipta keterbukaan informasi dari anak tersebut.
"‎Jadi kuncinya adalah keterbukaan anak pada orangtua. Dan orangtua bisa menyampaikan keluhan yang dirasakan anak di sekolah ke kami. Dengan begitu, kami bisa mengambil tindakan," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.