Langsung ke konten utama

Three in One Picu Permasalahan Baru

Djarot Himbau Seluruh Pihak Dukung Tree In One Dihapuskan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menilai penerapan Three in One di sejumlah ruas jalan malah menimbulkan permasalahan baru. Karena itu, Djarot berharap semua pihak mendukung rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghapuskan kebijakan Three in One.

" Sangat menimbulkan masalah"
"‎Aku tanya, Three in One itu efektif nggak sih? Menurut saya nggak. malah menimbulkan masalah," ujar Djarot di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (31/3).
Dikatakan Djarot, masalah yang ditimbulkan yakni, maraknya joki di pinggiran jalan protokol, pencurian, tindakan kekerasan bahkan bukan tidak mungkin terjadi eksploitasi anak.
"‎Sangat menimbulkan masalah. Jokinya di bawah umur. Kemudian kasus di situ misalnya macam-macam, kita ngak tau kan gitu kan," kata Djarot.
Ditambahkan Djarot, daripada memberlakukan Three in One, menurutnya untuk mengurai kemacetan di Ibukota, seluruh pihak harus bahu-membahu menciptakan kondisi dan situasi transportasi massal yang bagus.
"Kalau sistem transportasi publik kita sudah bagus kemudian mereka (pemilik kendaraan pribadi) punya alternatif pilihan transportasi massal bagus, otomatis mereka malas pakai kendaraan pribadi," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.