Langsung ke konten utama

Jaksel Intensifksan Razia Unggas

KPKP Sweeping Unggas di Tiga Kelurahan
Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan terus melakukan sweeping unggas di beberapa lokasi di Jakarta Selatan.

"kita lakukan secara persuasif, mungkin mereka mau bakar sendiri atau dijual ke pasar "
Hari ini (29/3), ada tiga kelurahan yang menjadi fokus yakni, Kelurahan Cipulir, Kelurahan Pasar Manggis dan Kelurahan Pancoran.
Di Kelurahan Cipulir petugas mengamankan 13 ekor ayam, 70 ekor burung merpati dan lima ekor entog. Sementara delapan dari 16 kandang unggas dimusnahkan.
"Sisanya surat peringatan kepada pemiliknya, kita lakukan secara persuasif, mungkin mereka mau bakar sendiri atau dijual ke pasar. Kita sweeping keseluruhan RW, sambil jalan," kata Kristrisasi Helenandari, Kasudin KPKP Jakarta Selatan, Selasa (29/3).
Untuk Kelurahan Pasar Manggis, sweeping dilakukan di RW 06, hasilnya 11 ekor ayam dipotong dan enam kandang dibongkar. Sementara tiga pemilik unggas pangan diberi peringatan supaya tidak memelihara unggas lagi.
"Dijual boleh atau dikonsumsi juga boleh. Kalau dijual harus ke luar Jakarta," ucap Kristrisasi.
Sementara di Kelurahan Pancoran, petugas membongkar 14 kandang ayam bangkok dan delapan ekor ayam dipotong. Sementara masing-masing pemilik dari 24 ekor ayam bangkok dan satu ekor angsa diberi peringatan untuk tidak memelihara unggas.
Menurutnya, masyarakat semakin sadar bahwa keberadaan unggas di permukiman memicu datangnya penyakit. Bahkan, warga di beberapa lokasi sudah melakukan sweeping mandiri.
"Ini sudah nggak layak, tetangga juga nggak nyaman dan pada komplain. Ini juga sebagai bentuk upaya mewujudkan Jakarta bebas unggas," tandas Kristrisasi.
Perlu diketahui, selain mengantisipasi penyebaran flu burung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengatur larangan memelihara unggas di permukiman. Aturan itu tertuang dalam Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2007, tentang pengendalian pemeliharaan dan peredaran unggas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asian Games, 28 Cabor Dipertandingkan di Jakarta

Kota Jakarta bersama Pelembang akan menjadi tuan rumah penyelanggaraan Asian Games 2018 mendatang. Dari 36 cabang olahraga (cabor) yang dipertadingkan, 28 diantaranya akan dilangsungkan di Jakarta. Sementara sisanya akan digelar di Palembang. "Insya Allah ada 28 cabor digelar di Jakarta, totalnya ada 36 cabor. Jadi sisanya 8 cabor dilangsungkan di Palembang," ujar Sylvi, sapaan akrabnya, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (30/3).Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Sylviana Murni mengatakan menuturkan, sebanyak 28 cabor Asian Games akan digelar di Jakarta. Namun, dari jumlah itu sebagian diantaranya akan digelar di daerah sekitar Jakarta seperti, Jawa Barat dan Banten. Dia menyebutkan, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI akan melakukan rehab, baik ringan, berat maupun total terhadap venue yang ada. Sedangkan untuk Stadion BMW, ditambahkan Sylvi, nantinya hanya akan dijadikan alternatif venue. "Stadion BMW jadi alternatif venue. Un...

Pembangunan Tanggul Pantura Jakarta untuk Kurangi Banjir

Banjir di Jakarta belum dapat terselesaikan sebelum pembangunan tanggul di pantai utara Jakarta selesai. Sebab saat ini tanggul yang ada hanya setinggi 2,8 meter, masih di bawah gelombang rob yang mencapai tiga meter.

6 Mobil Mewah Terjaring Razia di Jakut

Sumber: beritajakarta.com Jajaran Kepolisian Satuan Lalu Lintas Jakarta Utara menggelar Operasi Patuh Jaya 2015 sejak Rabu (27/5) kemarin. Hasilnya, enam mobil mewah tanpa surat alias bodong dan puluhan kendaraan lainnya terjaring razia. "Pengemudi beralasan, mobil-mobil baru tersebut akan dikirim keluar kota. Kalau bisa menunjukan surat-surat ya nanti kita lepas, kalau tidak bisa ya kita tilang," kata Sudarmanto, Kamis (28/5). Kasatlantas Jakarta Utara, AKBP Sudarmanto mengatakan, mobil mewah yang terjaring karena tidak dilengkapi surat yakni Lotus, Mercy,Pajero, Harier, Fort Ranger, dan Land Cruiser Prado. Pihaknya, kata Sudarmanto, mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan operasi yang digelar asal mentaati tata tertib berlalu lintas. "Masyarakat tidak perlu takut adanya razia. Ini diperuntukkan  untuk keselamatan masyarakat sendiri," tandasnya.