Langsung ke konten utama

DKI Tunggu Revisi Perpres dan PP Tentang LRT

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berharap revisi peraturan presiden (perpres) dan peraturan pemerintah (PP) terkait Light Rail Transit (LRT) bisa cepat rampung. Mengingat sudah ada kesepakatan mengenai tipe rel yang akan dibangun.


" Harusnya cepat ya untuk revisi, itu ada di Seskab. Palingan hitungan minggu"
"Untuk bangun LRT kami mesti ubah Perpres nomor 99 dan PP, supaya DKI bisa menunjuk langsung BUMD. Harusnya cepat ya untuk revisi, itu ada di Seskab. Palingan hitungan minggu," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/3).
Basuki mengatakan, dalam Perpres dan PP yang sudah ada hanya menyebutkan diperbolehkan menunjuk langsung BUMN. Sementara itu, Basuki ingin menunjuk langsung BUMD untuk pembangunan LRT. Mengingat sudah tidak ada waktu untuk melakukan lelang.
"Perubahan ini supaya DKI bisa menunjuk langsung operator, sekelas PT MRT atau PT KAI. Karena perpres dan PP cuma nyebutin BUMN. Tafsiran dari kejaksaan secara hukum BUMD nggak boleh nunjuk Adhi Karya langsung kerja, tapi mesti lelang. Kami kalau lelang kan waktu nggak keuber," ujarnya.
Basuki mengaku akan menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun LRT. Ditargetkan pada Mei mendatang sudah bisa dilakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama. "Makanya kalau PP diubah, PT Jakpro bisa nunjuk langsung Adhi Karya langsung kerja," tandasnya.
Sementara itu, untuk pengadaan kereta atau rolling stock tetap harus melakukan proses lelang. Basuki berencana untuk menunjuk PT MRT untuk melakukan lelang rolling stock. Karena mereka sudah berpengalaman sebelumnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.