Langsung ke konten utama

PPPSA Bambu Apus Tempat Aman untuk Korban Ekploitasi

Kunjungi bayi korban ekploitasi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa mengatakan, Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak (PPPSA) di Jalan PPPSA, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, menjadi rumah aman bagi korban ekploitasi.


" Ini ruang transit sekaligus rumah aman bagi anak-anak terlantar dan korban ekspolitasi. Di sini ada juga anak-anak korban peperangan di negaranya"
Ia menjelaskan, rumah ini dinilai aman bagi anak-anak jalanan. Terutama mereka yang jadi korban eksploitasi atau perdagangan anak.
"Ini ruang transit sekaligus rumah aman bagi anak-anak terlantar dan korban ekspolitasi. Di sini ada juga anak-anak korban peperangan di negaranya," ujar Khofifah, Senin (28/3).
Sementara itu, pekerja sosial di PPPSA Bambu Apus, Wahyuni (43) mengatakan, hingga saat ini, balita korban ekploitasi,  Bon Bon belum banyak respon. Diduga ini efek dari konsumsi obat Riklona Sevan sejenis obat penenang yang mempengaruhinya. Bon Bon diserahkan pihak Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat (25/3) sekitar pukul 20.00 lalu.
"Korban diduga sengaja diberikan obat penenang oleh orang yang mengaku ibunya, untuk meminta-minta di jalan," tandasnya.
Belum diketahui pasti apakah orangtua yang menggendong Bon Bon saat mengemis itu adalah ibu kandungnya atau bukan. Sebab polisi masih harus mengambil tes DNA yang diambil dari darah keduanya.
Ia juga menyebut, ada dua bocah lainnya yang menjadi korban eksploitasi. Masing-masing R (7) dan W (5). Keduanya juga diamankan oleh petugas di kawasan Blok M pekan lalu. R tertangkap saat sedang menjadi joki three in one bersama ibunya dan W sedang mengamen di sebuah mall di Blok M.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.