Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta meningkatkan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Sosial dan Kepolisan untuk mensterilkan kawasan Terminal Blok M dari pedagang kaki lima, pengamen dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Koordinasi yang kian intens inipun mulai membuahkan hasil seperti suasana kawasan terminal yang semakin nyaman, bersih dan hijau. Hiruk-pikuk pedagang kaki lima ataupun pedagang asongan dan pengemis sudah tidak nampak di terminal yang dibangun tahun 1992 ini. Meski demikian di sudut pintu keluar terminal sesekali masih terlihat pengamen menunggu bus untuk beraksi. Melihat kondisi ini, para petugas langsung menghimbau mereka untuk pergi meninggalkan kawasan terminal. Sementara itu Terminal Blok M ini sendiri memiliki 6 jalur bus yang dilintasi bus sedang dan bus besar, diantaranya Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota, Metromini 69 Blok M-Cileduk, Kopaja S 620 Blok M-Pasar Rumput, Mayasari AC 69 Blok M-Kalideres dan Damri angkutan khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya.
Komentar
Posting Komentar