Langsung ke konten utama

Penghapusan Kawasan 3 in 1 Diuji Coba April

Dishub Siapkan Kebijakan Penghapusan 3 In 1
Rencana penghapusan kawasan 3 in 1 di Ibukota terus dimatangkan. Nantinya akan diuji coba kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) sebagai pengganti.

" Dari pertemuan tersebut kita sudah ambil sejumlah langkah dan kebijakan sebelum nanti diterapkan"
‎Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, sebagai langkah awal, pihaknya sudah bertemu Dirlantas Polda Metro Jaya. Dalam pertemuan tersebut, dibahas langkah persiapan penghapusan dan teknis pelaksanaan.
"Dari pertemuan tersebut kita sudah ambil sejumlah langkah dan kebijakan sebelum nanti diterapkan," ujar‎nya, Selasa (29/3).
Langkah yang akan dipersiapkan antara lain sosialisasi berupa forum giat lalu lintas pada Kamis (31/3). Forum dimaksud merumuskan langkah terbaik dalam rangka penghapusan dan sekaligus menampung aspirasi masyarakat. Sebelum penerapan uji coba penghapusan, akan dilakukan sosialiasi melalui media sosial dan spanduk.‎
"Kita putuskan penerapan akan diuji coba Selasa (5/4) mendatang. Untuk memastikan, akan dilakukan rapat dengan jajaran samping pada Jumat (1/4)," katanya.
‎‎Ditambahkan Andry, penerapan uji coba peng‎‎hapusan kawasan 3 in 1 akan dikeluarkan SK Kadishub terkait uji coba penghapusan kawasan 3 in 1. Ke depannya, sebagai payung hukum akan disusun Draft Pergub tentang  penghapusan pengendalian kawasan lalin (3 in 1).
"Sesuai masukan dari Dirlantas, ‎kawasan 3 in 1 akan diganti menjadi Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL)," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.