Langsung ke konten utama

310 Bangunan di Kawasan Wisata Bahari akan Ditata

Anas Minta Pimpinan di Pemkot Jakbar Bekerja Baik
Sebanyak 310 bangunan kawasan Wisata Bahari, di RW 04, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara akan ditata Pemerinta Kota Administrasi Jakarta Utara.

"Jadi revitalisasi tahap pertama penataan kawasan wisata bahari akan kami lakukan pada empat RT di wilayah RW 04, Kelurahan Penjaringan "
Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi mengatakan bahwa penataan bangunan di kawasan Wisata Bahari untuk tahap pertama akan dilakukan pada empat RT di RW 04. Yaitu RT 01, 02, 11 dan 12.  Total bangunan yang akan ditata sebanyak 310 yang dihuni sebanyak 478 Kepala Keluarga (KK) dengan total  1.026 jiwa.
“Jadi revitalisasi tahap pertama penataan kawasan wisata bahari akan kami lakukan pada empat RT di wilayah RW 04, Kelurahan Penjaringan,” ujar Rustam, Selasa (29/3).
Ia menjelaskan, bangunan ini berdiri di lahan terbuka hijau (RTH), lahan PD Pasar Jaya dan lahan eks Pelelangan Ikan dengan trase 16 meter. Sebagai tahap awal, rencana penataan bangunan dilakukan paska edaran surat peringatan pertama yang sudah diberikan pada warga.
“Surat SP 1 sudah jadi dan dalam waktu dekat ini juga akan segera diberikan pada warga oleh pihak Kecamatan Penjaringan,” tegas Rustam.
SP 1 dijelaskan bahwa warga diberikan waktu 7x24 jam agar warga mengosongkan bangunannya. Jika dalam tempo itu tidak juga dikosongkan, maka petugas akan membongkarnya.
Untuk revitalisasi tahap dua akan dilakukan di titik tanggul kali laut dan tanggul kali di RW 01 dan 02, Kelurahan Penjaringan. Rustam menegaskan, tidak ada pembongkaran bangunan masjid dalam penataan Wisata Bahari.
“Revitalisasi di wilayah tersebut tidak membongkar Masjid Luar Batang dan makam kramat karena merupakan cagar budaya. Tapi, dengan dibongkarnya ratusan bangunan tersebut, nantinya justru akan membuat kawasan tersebut jadi lebih cantik dan indah tidak seperti saat ini tampak kumuh,” tandas Rustam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke