Langsung ke konten utama

Impor Sapi dari Australia Dijajaki

DKI Wacanakan Impor Daging Sapi Dari Australia
Belum tercapainya kesepakatan kerja sama Pemprov DKI dengan Pemprov Jawa Timur untuk mendatangkan sapi ke Ibukota dikhawatirkan mengganggu pasokan daging saat bulan Ramadhan nanti. Sebagai antisipasi, Pemprov DKI Jakarta menjajaki kemungkinan mengimpor sapi dari Australia.

" Ini lagi dijajaki‎. Sapi dari Jawa Timur yang jadi permasalahan kemarin harganya juga belum ketemu, jauh sekali‎"
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, alternatif impor sapi dari Australia karena negosiasi harga dengan Pemprov Jawa Timur berlangsung alot. Pihaknya memberikan tawaran Rp 40 ribu per kilo. Sedangkan penawaran Jawa Timur, bertahan Rp 44 ribu per kilo.
"Ini lagi dijajaki‎. Sapi dari Jawa Timur yang jadi permasalahan kemarin harganya juga belum ketemu, jauh sekali‎," katanya, Selasa (29/3).
Meski peluang terbuka, namun diakui Darjamuni, antara pihaknya dan PD Dharma Jaya masih menimbang opsi yang akan diambil. Apalagi, selama ini PD Dharma Jaya bersikeras untuk mencukupi kebutuhan daging dengan sapi lokal.
Karena itu, Ia berharap PD Dharma Jaya sebagai BUMD yan‎g memiliki kewenangan mengatasi pasokan daging di Ibukota melunak. Sebab, bila tetap bersikeras menggunakan sapi produk lokal, stok daging sapi menjelang bulan Ramadhan akan mengalami gangguan dan harga daging sapi dapat melambung tinggi.
"‎Kalau bisa dari sekarang sudah kita mulai stok. Tempat penampungan kita cukup banyak kok," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.