Langsung ke konten utama

Januari-Maret, Satpol PP DKI Tertibkan 135 Reklame

Sumber: beritajakarta.com
Selama periode Januari-Maret 2016, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta sedikitnya telah menertibkan 135 unit reklame liar di lima wilayah kota Jakarta.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Jupan Royter mengatakan, ‎ratusan reklame dengan berbagai ukuran tersebut ditertibkan karena ‎menyalahi perizinan dan berdiri di kawasan kendali ketat.
"Penertiban kita lakukan berdasarkan Pergub Nomor 244 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame," katanya, Kamis (31/3).
Kepala Ketertiban Prasarana dan Sarana Kota Satpol PP DKI Jakarta, Partono menambahkan, sebagian besar reklame ditertibkan karena tak berizin dan sudah habis masa berlaku izinnya.
"Sisanya kita tertibkan karena berdiri di kawasan kendali ketat‎ di sejumlah jalan protokol yang tidak diperbolehkan lagi ada reklame," ucapnya.
Partono merinci, reklame yang ditertibkan berukuran bervariasi mulai dari 1 x 3 meter hingga 6 x 12 meter. Penertiban sendiri menyasar papan, tiang dan kontruksi reklame.
"Dari Januari‎ sampai Maret, totalnya ada 135 reklame yang sudah kita tertibkan dan dikirim ke Gudang Satpol PP di Cakung Jakarta Timur," tuturnya.
Ia melanjutkan, selama periode ini, reklame yang paling banyak ditertibkan berada di wilayah Jakarta Selatan. Di antaranya di Jalan Gatot Subroto dan Jalan MT Haryono.
"Di kedua ruas jalan itu, kita tertibkan 96 unit tiang stainless reklame," ujarnya.
Partono menambahkan, konten reklame yang ditertibkan petugas dii lapangan beragam mulai dari iklan produk rokok, kopi, telepon seluler, properti hingga pasar swalayan.
"Di sejumlah titik, kita juga lakukan tindakan penyetopan pengerjaan konstruksi tiang reklame karena belum melengkapi perizinan," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke