Langsung ke konten utama

Jumlah Penerima KJP Berkurang

Jumlah Penerima KJP DKI Menurun
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tahun ini mengalami penurunan. Berkurangnya jumlah penerima KJP karena sudah tidak ada lagi data ganda. Semua data penerima sudah diverifikasi ulang.

" Yang fiktif-fiktif saya buang. Saya beri sanski"
"KJP tahun ini lebih sedikit jumlahnya," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (31/3).
Basuki menegaskan, sebelumnya banyak data penerima KJP yang fiktif. Karena masih ada oknum yang bermain, namun saat ini seleksinya lebih ketat. Bahkan jika ada siswa yang menerima bantuan serupa seperti dari Yayasan Beasiswa Jakarta atau Bazis juga akan dicoret.
"Yang fiktif-fiktif saya buang. Saya beri sanski. Terus yang dapat bantuan dari Yayasan Beasiswa Jakarta dan Bazis saya potong. Karena seorang nggak boleh dapat tiga bantuan sekaligus," tegasnya.
Selain mengurangi jumlah penerima, mulai tahun lalu Basuki juga menerapkan KJP tidak boleh diambil tunai. Tujuannya agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran penggunaannya.
Data dari Dinas Pendidikan penerima KJP tahun 2014 dari tingkat SD hingga SMA mencapai 573.089 siswa. Terdiri dari siswa sekolah negeri mencapai 422.548 siswa atau 73,7 persen dan siswa sekolah swasta mencapai 150.541 siswa atau 26,3 persen.
Kemudian, total jumlah penerima KJP di tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 561.408 siswa. Yang terdiri dari siswa sekolah negeri sebanyak 328.183 siswa atau 58,3 persen dan sekolah swasta sebanyak 233.225 siswa atau 41,7 persen.
Sementara, total jumlah penerima KJP tahap pertama di tahun 2016 mencapai 531.007 siswa. Dengan rincian, siswa sekolah negeri mencapai 310.118 siswa atau 58,3 persen dan sekolah swasta sebesar 220.889 atau 41,7 persen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.