Langsung ke konten utama

Trotoar Jl Cideng Timur Marak Pedagang Ban

Warga keluhkan pedagang ban dan velg yang berjualan di atas trotoar Jalan Cideng Timur, Jati Baru hingga ke Jalan Abdul Muis, Gambir, Jakarta Pusat.


"Sejak saya kerja dikawasan ini tiga tahun lalu, ini sudah ada. Di Jalan Cideng Timur udah trotoarnya sempit ditambah ada ban dan velg yang diletakkan dipinggir "
Pantauan Beritajakarta.com, Senin (29/2), sejumlah pedagang di Jalan Cideng Timur hingga ke Jalan Jati Baru terlihat meletakkan ban dan velg di atas trotoar. Bahkan tidak menyisakan ruang untuk pejalan kaki. Sedangkan di Jalan Abdul Muis para pedagang masih menyisakan trotoar untuk pejalan kaki.
Nani (36) salah satu pegawai di kawasan Jalan Abdul Muis mengatakan, keberadaan pedagang velg dan ban ini sudah lama, namun hingga saat ini belum ditertibkan. Padahal keberadaan mereka membuat lebar trotoar menjadi berkurang.
"Sejak saya kerja dikawasan ini tiga tahun lalu, ini sudah ada. Di Jalan Cideng Timur udah trotoarnya sempit ditambah ada ban dan velg yang diletakkan dipinggir," keluhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Hadi (31) warga Tanah Abang. Menurutnya keberadaan para pedagang ban dan velg tersebut sudah mengganggu menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan di kawasan tersebut.
"Apalagi jika jam pulang kantor, pembelinya memarkirkan kendaraannya di bahu jalan, makin menambah kemacetan," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.