Langsung ke konten utama

Absensi PHL Manual Picu Pungli

Absensi PHL Manual, Picu Timbulnya Pungli
Sistem absensi manual, smenjadi salah satu pemicu timbulnya kasus dugaan pungutan liar di tubuh pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI. PHL hanya tandatangan abseni di atas selembar kertas, yang disodorkan pegawai seksi kecamatan.

"Kalau akrab juga akan ditulis masuk walaupun sebenarnya tidak masuk kerja "
M (27), salah seorang PHL mengatakan, setiap hari absensi hanya menggunakan selembar kertas. Kondisi inilah yang dimanfaatkan PHL lain berinisial W, untuk memanipulasi absensi. Jika PHL dekat dengan W, sekalipun tidak masuk kerja, dalam absensinya ditulis masuk.
"Kalau akrab juga akan ditulis masuk walaupun sebenarnya tidak masuk kerja. Namun saat honor kita turun, W langsung menagih uang jasa karena telah menuliskan absensi," ujar M, Jumat (26/2).
Jika PHL tak memberikan uang jasa maka akan dimusuhi. Bahkan ketika ada panggilan perpanjangan teken kontrak oleh Sudin Kebersihan Jakarta Timur, PHL yang tidak memberi uang jasa itu tidak dihubungi.
"Saya pernah alami di Januari lalu. Karena waktu itu tidak memberi uang jasa, tidak diberitahu ada teken kontrak baru di kantor seksi kecamatan," kata M.
Sementara, Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Timur, Budi Mulyanto saat dikonfirmasi mengatakan belum memikirkan pemasalahan teknis absensi. Saat ini ia ingin menyelidiki terlebih dulu kasus dugaan punglinya.
"Saya tidak mau tanggapi dugaan manipulasi absensi dulu. Masih harus dalami kasus dugaan punglinya," tandas Budi.
Menurutnya, ke depan pihaknya juga ingin merubah sistem absensi menggunakan sidik jari. Agar tidak ada manipulasi lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.