Langsung ke konten utama

Sosialisasi Penerapan ERP Dilakukan Setahun

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, untuk pemberlakuan Electronic Road Pricing (ERP) pihaknya akan melakukan sosialisasi penerapan selama satu tahun.


"Pasalnya nantinya di Jalan Sudirman-Thamrin hingga Kota dan Jalan HR Rasuna Said, roda dua tidak lagi boleh melintas "
"Pasalnya nantinya di Jalan Sudirman-Thamrin hingga Kota dan Jalan HR Rasuna Said, roda dua tidak lagi boleh melintas, makanya akan dilakukan sosialisasi selama satu tahun," ujar Andri, Kamis (25/2).
Menurutnya, saat ini sosialisasi sudah mulai dilakukan di media sosial dan websitewww.erp.jakarta.go.id. Bentuk sosialisasi akan dilakukan melalui videotron yang ada di jalan-jalan DKI.
"Artinya kita mulai dari awal, perkiraan kalau proses lelang empat bulan, pembangunan konstruksi 8-10 bulan, jadi ada setahunan lebih bisa kita lakukan sosialisasi," katanya.
Menurutnya, diseluruh jalan yang diberlakukan ERP tersebut sarana transportasinya sudah cukup dan memadai. Salah satu dengan headway Transjakarta setiap tiga menit sekali.
"Seluruh jalur sudah dipastikan steril saat nanti pemberlakuannya, artinya kita memang mau berusaha merubah pola masyarakat ke angkutan umum, kita siapkan yang memadai," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.