Langsung ke konten utama

Pengaturan Air Diperlukan untuk Atasi Banjir

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, untuk mengatasi banjir di Ibukota merupakan soal pengaturan aliran air. Aliran air dari hulu harus dibagi rata ke semua saluran penghubung yang ada. Sehingga air tidak membebani satu aliran saja.


" Di Jakarta itu ada 13 sungai utama, ada 1.086 saluran, ini kan soal pengaturan air"
"Di Jakarta itu ada 13 sungai utama, ada 1.086 saluran, ini kan soal pengaturan air," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/2).
Basuki mencontohkan banjir yang mengguyur Ibukota beberapa hari ini cukup merata. Namun genangan yang terjadi tidak merata. Hal itu disebabkan karena aliran ke saluran penghubung tidak merata.
"Sekarang gini saja logikanya, hujan di Jakarta rata setiap kali. Tapi kenapa tergenangnya pindah-pindah karena salurannya belum rata," ujarnya.
Untuk itu, Basuki meminta kepada Dinas Tata Air DKI Jakarta untuk melihat aliran air. Sehingga bisa membagi aliran saat hujan turun. Selain itu, samua saluran air harus dilakukan pembersihan.
Petugas Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) sudah melakukan pembersihan sampah di beberapa saluran.
"Tapi kan PPSU ini baru. Pasukan oranye itu baru kerja Juli, untuk melacak dimana ada hambatan," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.